Sabtu, 26 Juni 2021

Opsi Inter-VLAN Routing dan Penjelasannya

 Terdapat 3 opsi Inter-VLAN Routing, yaitu:

  • Legacy Inter-VLAN Routing. Merupakan cara lama yang kurang efisien karena setiap VLAN harus terhubung ke satu interface pada Router.
  • Router-On-a-Stick. Ini adalah solusi alternatif untuk skala jaringan yang kecil hingga menengah.
  • Menggunakan MLS (Multi Layer Switch) dengan SVI. Merupakan cara yang paling efektif dan efisien untuk skala jaringan menengah keatas.

Legacy Inter-VLAN Routing

    Solusi yang pertama menggunakan interface Ethernet pada Router. Jadi setiap interface akan terhubung ke port switch di VLAN yang berbeda. Interface Router berfungsi sebagai Gateway default untuk lokal host di subnet VLAN.


    Ketika PC1 mengirimkan paket ke PC2 yang berada di jaringan lain, maka paket akan diteruskan ke default gateway 192.168.10.1. R1 menerima paket pada interface G0/0/0 dan memeriksa alamat tujuan dari paket tersebut. R1 kemudian merutekan paket tersebut keluar melalui interface G0/0/1 menuut port F0/12 pada VLAN 20 di S1. Terakhir, S1 meneruskan paket tersebut ke PC2. 


Router-on-a-Stick

    Metode Router-on-a-Stick mengatasi keterbatasan Legacy Inter-VLAN Routing. Pada metode ini hanya membutuhkan satu interface Ethernet fisik untuk merutekan lalu lintas antar VLAN pada jaringan.

    Interface Ethernet pada router Cisco dikonfigurasi sebagai Trunk 802.1Q dan terhubung ke Switch Layer 2. Secara khusus, interface router dikonfigurasi menggunakan subinterfaces untuk mengidentifikasi tiap VLAN agar dapat melakukan Inter-VLAN Routing.

    Subinterface yang dikonfigurasi merupakan interface virtual namun terhubung dengan satu interface fisik Ethernet. Subinterface dikonfigurasikan secara independen dengan alamat IP dan VLAN ID. Subinterface tersebut dikonfigurasikan sesuai dengan subnet tiap VLAN untuk dapat melakukan routing.

    Saat lalu lintas VLAN memasuki interface router, lalu lintas tersebut akan diteruskan ke subinterface VLAN. Router akan menerukan paket tersebut berdasarkan alamat tujuan. Untuk lebih jelasnya ditunjukkan pada gambar berikut.



Konsep Inter-VLAN Routing

 Inter-VLAN Routing adalah proses meneruskan lalu-lintas jaringan dari satu VLAN ke VLAN yang lain.

▪ Inter-VLAN adalah proses pembagian segmen pada jaringan lokal yang tujuannya yaitu untuk menghubungkan vlan yang berbeda network maupun ip.

▪ Inter-VLAN memerlukan perangkat yang dapat berjalan dengan layer 3, dengan menggunakan router sebagai penghubungnya. 

Kenapa Menggunakan Inter-VLAN Routing

  Virtual LAN atau disingkat VLAN merupakan sekelompok perangkat pada satu LAN atau lebih yang dikonfigurasikan (menggunakan perangkat lunak pengelolaan) sehingga dapat berkomunikasi seperti halnya bila perangkat tersebut terhubung ke jalur yang sama, padahal sebenarnya perangkat tersebut berada pada sejumlah segmen LAN yang berbeda. Vlan dibuat dengan menggunakan jaringan pihak ke tiga. VLAN merupakan sebuah bagian kecil jaringan IP yang terpisah secara logik. VLAN memungkinkan beberapa jaringan IP dan jaringan-jaringan kecil (subnet) berada dalam jaringan switched switched yang sama. Agar computer bisa berkomunikasi pada VLAN yang sama, setiap computer harus memiliki sebuah alamat IP dan Subnet Mask yang sesuai dengan VLAN tersebut. Switch harus dikonfigurasi dengan VLAN dan setiap port dalam VLAN harus didaftarkan ke VLAN. Sebuah port switch yang telah dikonfigurasi dengan sebuah VLAN tunggal disebut sebagai access port.

    Inter-VLAN Routing pada dasarnya berfungsi untuk menghubungkan beberapa VLAN yang berbeda agar dapat saling berkomunikasi. Dikarenakan setiap paket data yang akan dikirimkan akan melalui proses routing terlebih dahulu, baru diteruskan ke tujuan. Hal ini dilakukan karena proses routing hanya meneruskan paket data saja, bukan menyebarkan paket data ataupun broadcast untuk menemukan alamat tujuan

Kelebihan dan Kelemahan Routing Statis dan Dinamis

 

  • Kelebihan Routing Statis

  1. Meringankan kinerja dari prosesor router karena pemrosesan sudah tersebar pada setiap router.
  2. Menghemat bandwidth karena tidak ada bandwidth yang terbuang saat terjadi pertukaran paket.
  3. Memperoleh informasi dari isi tabel routing pada saat terjadi proses tukar menukar paket.
  4. Routing statis lebih aman
  5. Administrator bebas menentukan jalur jaringan

  • Kekurangan Routing Statis

  1. Network admin harus mengetahui segala informasi tentang router yang tersambung.
  2. Hanya bisa untuk jaringan berskala kecil
  3. Konfigurasi lebih rumit apalagi kalau banyak komputer yang terhubung
  4. Membutuhkan waktu konfigurasi yang lebih lama
  5. Jika ada jalur yang rusak jaringan akan terhenti

  • Kelebihan Routing Dinamis

  1. Proses konfigurasi jaringan lebih cepat
  2. Bisa digunakan untuk jaringan berskala besar
  3. Jika ada jalur yang rusak tetap aman
  4. Jalur ditentukan secara otomatis oleh sistem

  • Kekurangan Routing Dinamis
  1. Bandwidth yang dibutuhkan lebih besar
  2. Jalur yang bisa menentukan adalah sistem bukan dari administrator
  3. Membutuhkan RAM yang lebih besar untuk menentukan jalur terbaik saat terjadi down

vlan trunking

  TRUNKING 

  1. Trunking adalah mekanisme yang digunakan untuk membentuk sebuah internetwork, atau Internet, yang terdiri dari local area network (LAN), virtual LAN (VLAN) atau Wide Area Network (WAN). 
  2. Switch saling berhubungan untuk membangun jaringan ini menggunakan trunking. Trunking tidak terbatas pada media apa pun karena tujuan utamanya adalah untuk memaksimalkan bandwidth yang tersedia di semua jenis jaringan.
  3. Jaringan Cisco memiliki port trunk dan akses port. 
  4. Port trunk memungkinkan traffic dilakukan untuk semua VLAN atau salah satu VLAN. 
  5. Access ports, bagaimanapun, memungkinkan traffic untuk dibawa ke VLAN yang ditentukan saja. 
  6. Port trunk menggunakan proses tagging saat membawa data. 
  7. Setiap tag dicentang oleh switch untuk menganalisis switch mana yang akan menerima traffic.
  8.  Access ports tidak memiliki tag karena mereka membawa atau mengirimkan data ke VLAN tertentu

KAPAN MENGGUNAKAN TRUNKING 

  1. Misalkan ada sebuah gedung yang mempunyai 2 Lantai dan masing-masing lantai ada switch. 
  2. Disatu lantai tersebut mempunyai 1 switch, kemudian kita ingin komputer yang ada di lantai 1 bisa terhubung ke komputer yang ada di lantai 2. 
  3. Pada kondisi seperti inilah trunking dibutuhkan. 
  4. Jadi switch yang berada di Lantai 1 di trunking ke Switch di lantai 2. 
  5. Begitu juga dengan Switch yang di lantai 2 di trunking juga ke Switch di lantai 1. 
  6. Sederhananya trunking ini bisa sebut jembatan penghubung antar Switch

Komponen Dasar WLAN Berikut Contoh Perangkat

 


Jenis-Jenis Antena Jaringan

 1. ANTENA GRID

Antena ini merupakan salah satu antena wifi yang populer. Fungsinya adalah dimana antena ini adalah menerima dan mengirim signal data dengan sistem gelombang radio 2,4 Mhz.

2. ANTENA SECTORAL

Antena yang juga di gunakan untuk access point to serve a point-to-multi-point (P2MP) links. Sudut pancaran antena ini adalah 45-180 derajat dan tingkat ketinggian pemasangannya harus diperhatikan agar tidak terdapat kerugian dalam penangkapan sinyal.

3. ANTENA OMNI

Antena yang memiliki pola pemancaran sinyal ke segala arah dengan daya sama. Antena ini hanya memberi pancaran sinyal pada sekelilingnya atau 360 derajat

4. ANTENA PARABOLIC

Memiliki fungsi dan frekuansi yang sama dengan antena grid. Memiliki jangkauan lebih jauh dan lebih fokus dibandingkan antena Grid. Digunakan untuk aplikasi point to point jarak jauh.

5. ANTENA YAGI

Yagi adalah antena yang paling umum digunakan dalam aplikasi yang beroperasi di atas 10 MHz.

Spesifikasi Jaringan WIFI Menurut Standar IEEE

 

Jenis-Jenis Media Transmisi Wireless

 1. SATELIT

  • Jenis Media Transmisi yang menggunakan Satelit sebagai penerima sinyal dari stasiun bumi dan memancarnya ke stasiun bumi lainnya.
  • Satelit pada umumnya mengorbit di pada ketinggian 36.000 km dari permukaan bumi.
  • Setiap satelit yang mengorbit akan beroperasi pada sejumlah band frekuensi yang disebut dengan channel transponder.
  • Media Transmisi ini sering digunakan untuk Siaran Televisi, Telepon Jarak Jauh dan Jaringan Bisnis Privat (Private Business Network).


2. WIFI

  • WiFi adalah standar untuk WLAN yang dibuat oleh WiFi Alliance berdasarkan IEEE 802.11.
  • Tujuan WiFi adalah memungkinkan komunikasi yang terjalin dengan baik pada berbagai perangkat wireless dari beragam pabrik pembuatnya.
  • Jadi, buatan manapun perangkat wireless tersebut dapat saling berkomunikasi dengan baik selama mengikuti tata cara yang telah distandarkan oleh WiFi.
  • WiFi diimplementasikan pada PC, Laptop, smartphone dan berbagai perangkat mobile lainnya.


3. BLUETOOTH

  • Menggunakan frekuensi 2,4 GHz dan menggunakan teknik FHSS (Frequency Hopping Spread Spectrum)
  • Saat ini sudah terdapat dalam perangkat-perangkat seperti HP, PDA, Laptop.
  • Jaringan yang menggunakan bluetooth sebagai interface biasa disebut Piconet atau PAN (Personal Area Network).
  • Jarak jangkauan layanan yang terbatas (sekitar 10 meter).


4. WIMAX

  • Sebuah tanda sertifikasi untuk perangkat sesuai dengan standar IEEE 802.16.
  • Selain itu WIMAX adalah sebuah platform untuk membangun alternatife dan pelengkap dari jaringan broadband


5. MICROWAVE

  • Gelombang mikro (microwave) adalah gelombang elektromagnetic dengan panjang gelombang antara 1 milimeter hingga 1 meter.
  • Gelombang ini memiliki frekuensi di anatara 300 MHz (0,3 GHz) hingga 300 GHz.
  • Gelombang mikro termasuk gelombang dengan frekuensi super tinggi (super high frequency,SHF) dengan standar SHF adalah 3 hingga 30 GHz atau 10 hingga 1 cm panjang gelombangnya.


Media Transmisi Wireless

 

  • Suatu media yang digunakan untuk mengirimkan data, dimana arah ujung yang satu dengan ujung yang lainnya tersebar.
  • Komunikasi ini mengirimkan sinyal ke udara berdasarkan spektrum elektromagnetik.
  • Menggunakan sebuah media antena dalam mengirim dan menerima sinyal elektromagnetik.
  • Rentan intereferensi.

Media Transmisi Jaringan

 

  • Medium yang digunakan komputer untuk mengirim dan menerima pesan disebut media transmisi. 
  • Setiap media memiliki spektrum elektromagnet yang berbeda. 
  • Spektrum elektromagnet menggambarkan lebar jalan yang dimiliki media yang dapat dilalui sinyal dari satu komputer ke komputer yang lain.

Sabtu, 19 Juni 2021

Jenis Routing Dinamis

 Administrator tidak bisa menentukan rute mana

yang harus dilewati, melainkan semuanya sudah

secara otomatis berjalan.


 Pengisian dan pemeliharaan pada routing table

dilakukan secara otomatis sehingga antar router satu

dengan lainnya saling bertukar informasi untuk

mengetahui alamat tujuan dan menerima tabel

routing.


 Ada beberapa macam routing dinamis yang perlu

ketahui:

1. RIP (Routing Information Protocol)

2. IGRP (Internal Gateway Routing Protocol)

3. OSPF (Open Shortest Path First)

4. BGP (Border Gateway Protocol)

Routing Dinamis

 Routing dinamis (Dynamic Routing) adalah router

yang memiliki kemampuan untuk membuat tabel

routing secara otomatis berdasarkan lalu lintas

jaringan dan router yang terhubung.


Jika diartikan, dinamis adalah bisa berubah-ubah,

jadi IP Addressnya selalu berubah sewaktu-waktu.


 Routing dinamis ini kebalikan dari routing statis

yang semuanya harus dilakukan secara manual.


 Protokol routing akan mengatur router secara

otomatis sehingga bisa berkomunikasi satu dengan

lainnya dengan saling memberikan informasi antar

router.

Routing Statis

 Routing statis (Static Routing) adalah proses setting

router jaringan menggunakan tabel routing yang

dilakukan secara manual saat melakukan

konfigurasi.


 Jika ada perubahan, maka administrator jaringan

harus melakukan setting ulang pada jaringan.


 Routing static merupakan pengaturan yang paling

simple dalam jaringan komputer, untuk

menggunakannya administrator tinggal mengisi

dalam tabel entri forwarding pada setiap router yang

terhubung pada jaringan tersebut.

Konsep Routing

  •  Proses untuk memilih jalur (path) yang harus

        dilalui oleh paket.

  • Jalur yang baik tergantung pada beban jaringan,

        panjang datagram, type of service requested dan

        pola trafik.

  • Pada umumnya skema routing hanya

        mempertimbangkan jalur terpendek (the shortest

        path).

Router dan Fungsi

 Router merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk

mengirimkan paket data dari satu jaringan ke

jaringan lainnya.

  • Proses pengiriman data tersebut dinamakan dengan

routing.

  • Router disebut sebagai perangkat jaringan yang

cerdas karena selain memiliki CPU dan memory juga

mampu menentukan jalur mana yang harus paket

data lewati untuk menghubungkan beberapa

jaringan komputer yang berbeda.

Sabtu, 12 Juni 2021

Prinsip Dasar Routing

 Fungsi utama dari layer network adalah

pengalamatan dan routing

  • Routing adalah suatu protokol yang digunakan

untuk mendapatkan rute dari satu jaringan ke

jaringan lain

  •  Tugas routing akan dilakukan device jaringan yang

disebut sebagai Router.

Router dan Fungsi Router

 Router adalah perangkat jaringan yang digunakan

untuk menghubungkan beberapa network yang

berbeda.

  •  Maksud beda disini adalah berbeda alamat jaringan

atau alamat subnet mask-nya.

  •  Seperti misalnya menghubungkan jaringan kantor

dengan jaringan Internet dari ISP.

  •  Karena berfungsi untuk menghubungkan beberapa

jaringan, maka Router minimal memiliki 2 network

interface.

Mengakses Device Cisco IOS

 Ada beberapa cara untuk mengakses CLI.

 Metode yang sering dipakai adalah:

1. Console

2. Telnet atau SSH

3. AUX port

Cisco Internetwork Operating System(Cisco IOS)

 Sistem operasi yang digunakan oleh alat jaringan

dikenal sebagai Network Operating System.

  •  Cisco Internetwork Operating System (IOS) adalah

salah satu contoh sistem operasi yang digunakan

dalam alat jaringan Cisco seperti Switch dan Router.

  • Contoh lain seperti JunOS, Vyatta, Arista, Mikrotik OS,

dll.

  •  Metode yang biasa digunakan untuk mengakses Cisco

IOS adalah menggunakan CLI.

Sistem Operasi

 PC, Smartphone, tablet, laptop, Smart TV, Switch dan

Router merupakan alat yang sangat berbeda dalam

hal hardware, penggunaan dan kemampuannya.


  •  Hal yang membuatnya sama adalah bahwa semua itu

            merupakan Hardware yang dijalankan atau

            difungsikan oleh Sistem Operasi.

  •  Semua alat yang digunakan oleh pengguna atau

            sebagai alat jaringan, Sistem Operasinya harus

            tertanam untuk dapat digunakan.

  •  Apapun bentuknya, Alat/hardware yang dijalankan

           oleh sistem operasi biasa disebut dengan komputer.

Minggu, 06 Juni 2021

Konsep Virtual LAN

 Konsep Virtual LAN

    Sebelum memahami Virtual LAN, suatu pengertian khusus mengenai definisi suatu LAN diperlukan. Sebuah LAN meliputi semua piranti jaringan yang berada pada satu broadcast domain. Suatu broadcast domain meliputi sekelompok piranti jaringan yang terhubung dalam suatu jaringan LAN yang bisa mengirim frame broadcast, dan semua piranti lainnya dalam satu segmen LAN yang sama akan menerima salinan frame broadcast tersebut. jadi bisa dikatakan bahwa suatu jaringan LAN dan suatu broadcast domain pada prinsipnya adalah hal yang sama.

    Tanpa VLAN, sebuah Switch akan memperlakukan semua interface pada Switch tersebut berada pada broadcast domain yang sama – dengan kata lain, semua piranti yang terhubung ke Switch berada dalam satu jaringan LAN. Dengan adanya VLAN, sebuah switch bisa mengelompokkan satu atau beberapa interface (baca port) berada pada suatu VLAN sementara interface lainnya berada pada VLAN lainnya. Jadi pada dasarnya, Switch membentuk beberapa broadcast domain. Masing-masing broadcast domain yang dibuat oleh Switch ini disebut virtual LAN.


Dasar VLAN

    Satu atau beberapa switch dapat membentuk suatu virtual LAN yang disebut sebuah broadcast domain. Sebuah Virtual LAN dibuat dengan memasukkan beberapa interface (port) kedalam suatu VLAN dan beberapa port lainnya berada pada VLAN lain.

    Jadi, daripada semua port dari sebuah Switch membentuk satu broadcast domain tunggal, sebuah Switch bisa memecah menjadi beberapa VLAN tergantung kebutuhan dan konfigurasi. Untuk membantu memahami apa itu VLAN, dua gambar dibawah bisa digunakan untuk memahaminya.

    Pada gambar pertama ini dua buah Switch membentuk dua broadcast domain berbeda, masing-asing Switch membentuk satu broadcast domain. TIDAK ada VLAN dibuat disini. 

    Untuk sebuah jaringan LAN kecil misal dirumahan atau dikantoran kecil, tidak ada alasan untuk membuat VLAN. Akan tetapi ada beberapa motivasi untuk membuat VLAN yang meliputi alasan berikut ini:


    Secara alternative, beberapa broadcast domain dapat dibuat dengan menggunakan sebuah Switch tunggal. Seperti gambar diatas, gambar dibawah ini menunjukkan dua buah broadcast domain yang sama akan tetapi diimplementasikan sebagai dua VLAN yang berbeda pada sebuah Switch tunggal.


Untuk sebuah jaringan LAN kecil misal dirumahan atau dikantoran kecil, tidak ada alasan untuk membuat VLAN. Akan tetapi ada beberapa motivasi untuk membuat VLAN yang meliputi alasan berikut ini:

  1. Untuk mengelompokkan user berdasarkan departemen, atau mengelompokkan suatu group pekerja kolaborasi, ketimbang berdasarkan lokasi.
  2. Untuk menurangi overhead dengan membatasi ukuran broadcast domain
  3. Untuk menekankan keamanan yang lebih baik dengan menjaga piranti-piranti sensitive terpisah kedalam suatu VLAN
  4. Untuk memisahkan traffic khusus dari traffic utama – misalkan memisahkan IP telephoni kedalam VLAN khusus terpisah dari traffic user.

Membuat VLAN

    Kita bisa mengkonfigure interface / port dari Switch dengan jalan meng-asosiasikan port tersebut kepada suatu VLAN dengan konfigurasi semacam “interface 0/1 in VLAN1” atau “interface 0/2 in VLAN5” dan seterusnya. Hal semacam ini kita sebut sebagai VLAN berdasarkan port-base, suatu konfigurasi VLAN umum pada suatu Switch yang mudah tanpa perlu mengetahui address MAC dari piranti. Akan tetapi diperlukan dokumentasi yang rapi agar bisa mengetahui piranti mana dengan cabling yang mana menuju interface Switch yang mana, sehingga jelas piranti mana pada VLAN yang tepat.

    Alternative lain yang jarang digunakan adalah mengelompokkan piranti-piranti kedalam VLAN berdasarkan MAC address dari piranti2 tersebut. akan tetapi cara yang satu ini menciptakan overhead adminitrasi dengan konfigurasi masing2 piranti dengan MAC address. Suatu register yang bagus untuk semua MAC address yang dikonfigurasikan kedalam berbagai Switches dan asosiasi tiap piranti MAC ke setiap VLAN haruslah rapi dan selalu diupdate jika terjadi perubahan. Jika sebuah piranti berpindah ke port lain dan mengirim sebuah frame, piranti tersebut tetap berada pada VLAN yang sama. Hal ini mengijinkan piranti2 untuk bisa berpindah pindah kemana saja dengan mudah dan tetap pada VLAN yang sama walau pindah ke port lain.

VLAN Trunking

Cara Kerja Virtual LAN

contoh dari Jenis-Jenis Switch

CONTOH SWITCH MANAGEABLE



CONTOH SWITCH MANAGEABLE

  1. Gigabite Smart Plus Switch
  2. Management CISCO SG220-50-K9EU 50-Port
  3. Smart Switch D-Link DES-1210-28 24
  4. UBIQUITY US-8-60W UniFi Switch 8Port 60W PoE Managed Gigabit

Switch

Jenis-jenis Switch

 Dari segi fungsi dasarnya, Switch dibedakan menjadi dua jenis yaitu: 

  1. Switch unmanaged 
  2. Switch managed 

  • SWITCH MANAGEABLE

  1. Switch managed merupakan jenis switch yang memiliki fitur-fitur yang handal yang mampu mendukung kinerja switch dalam jaringan komputer.
  2. Switch unmanageable hanya memiliki kemampuan untuk meneruskan data saja dan tidak dapat melakukan pengaturan.

  • SWITCH UNMANAGEABLE

  1. Instan/Simple

    Switch Unmanage umumnya dapat langsung dipakai, tidak bisa dikonfigurasi (plug and play), Sedangkan switch Manage bisa dikonfigurasi dikarenakan umumnya memiliki IP Address.

       2. Harga

    Switch Unmanage umumnya lebih murah dari Switch Manage.

Fungsi Switch

 Berikut beberapa fungsi switch yang perlu diketahui.

1. Looping Avoidance

2. Meneruskan Data Frame

3. Address Learning

  • Looping Avoidance 

  1. Looping merupakan perputaran data yang terjadi di port switch saja. 
  2. Dimana switch bisa dipakai untuk mencegah terjadinya looping ketika menerima data yang tidak diketahui tujuannya. 
  3. Kemudian data yang diterima akan diteruskan ke IP Address tujuan melalui pemblokan di salah satu port yang terhubung dengan perangkat lainnya. 

  • Meneruskan Data Frame 

  1. Switch juga dipergunakan untuk menyaring dan meneruskan data frame ke alamat yang sedang dituju. Selain mengirimkan data ke alamat tujuan, penerusan data frame juga akan dilanjutkan ke alamat MAC dan port tertentu. 
  2. Hal ini dapat mengurangi adanya peristiwa tabrakan saat proses pengiriman data.  

  • Address Learning  

  1. Address learning pada switch berfungsi mencatat alamat MAC antar perangkat jaringan yang sedang terhubung. 
  2. Saat switch sedang proses menerima data, maka switch juga melakukan pencatatan MAC address dari pengirim sekaligus mempelajari kemana arah data tersebut akan dikirim

Konsep switch

I. Switch merupakan sebuah komponen jaringan

komputer yang berfungsi menghubungkan beberapa

perangkat komputer supaya bisa melakukan

pertukaran paket baik itu menerima, memproses

serta meneruskan data menuju perangkat lainnya.


II.Berbeda dengan HUB, switch biasanya bekerja

secara lebih terarah, efisien dan langsung menyasar

pada alamat yang dituju untuk pertukaran data,

memproses maupun mengirim data.


III. Selain itu, switch juga mampu mendeteksi tujuan

data untuk mencegah adanya tabrakan ketika data

dikirim.

Opsi Inter-VLAN Routing dan Penjelasannya

 Terdapat 3 opsi Inter-VLAN Routing, yaitu: Legacy Inter-VLAN Routing. Merupakan cara lama yang kurang efisien karena setiap VLAN harus terh...